ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN RETINOBLASTOMA
Pengertian
Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraocular yang di temukan pada anak-anak , pada usia dibawah 5 tahun. Tumor berasak dari jaringan retina embrional. Massa tumor di retina dapat tumbuh ke dalam vitreus ( endovitik). ( kapita selekta, 2001, hal. 75)
Manifestasi klinis
Gejala Retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain di mata. Bila letak tumor di makula,dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang makin membesar akan memperlihatkan gejala leukokoria,tanda-tanda peradangan di vitreus (vitreus seending) yang menyerupai endosftalmitis. Bila sel-sel tumor terlepasdan masuk ke segmen anterior hifema.pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis dengan invasitumor melelui nervus optikus ke otak, melalui sklera ke jaringan orbita dan sinus paranasaldan metastasis jauh ke sumsum tulang melalui pembuluh darah. Pada fundus trerlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol kedalam badan kaca. Di permukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak normal.
Penyebaran secara limfogen ke kelenjar limfe preaurikulardan sub mandibula , dan hematogen, ke sumsum tulang dan visera, terutama hati.( kapita selekta, 2001, hal. 75)
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi dan tomografi computer dilakukan terutama untuk pasien dengan metastasis ke luar, misalnya dengan gejala proptosis bola mata.( kapita selekta, 2001, hal. 75 )
Penatalaksanaan
Bila tumor masih terbatas intraocular pengobatan dini mempunya proknosis yang baik. Tergantung dari letak, besar dan tebal pada tumor yang masih intraocular dapat di lakukan kerioterapi, fotokoagulasi laser, atau kombinasi sitostatik dan fotokoagulasi leser untuk mempertahan visus.
Pada tumor intraocular yang sudah mencapai seluruh vitreus dan visus nol, di lakukan enukleasi. Bila tumor telah keluar bulbus okuli, tapi masih terbatas di rongga orbita, di lakukan kombinasi eksetransi, radio terapi dan kemoterapi.
Pasien harus di evaluasi seumur hidup karena 20-90% retino blastoma bilateral akan menderita tumor ganas primer, terutama osteosarkoma. ( kapita selekta, 2001, hal. 75 )
• Patofisiologi :
Ratino blasto
↓
Masa tumor di dalam struktur mata
↓
Tumor semakin membesar
↓ penekanan pembulu darah
Kurang informasi tentang Peradangan vitreus daerah mata
Proses penyakit ↓ ↓
↓ Lesimenonjol berbentuk bulat suplai oksigen berkurang
Kurang pengetahuan Berwarna merah jambu ↓
↓ ↓ Metabolisme anaerob
Kecemasan Perubahan struktur anatomi mata ↓
Perubahan fungsi ↓ Asam laknat meningkat
sensorik motorik mata Perubahan citra diri
↓ ↓
ganguan komunikasi visual Merangsang mediator
nyeri (histamine,bradikinin,serotin,dll)
penurunan aktivitas Metaphase ke otak ↓
↓ ↓ nyeri
Into leransi aktivitas Ganguan syaraf pusat ↓
Gangguan rasa nyaman dan aman
Scenario Retino Blastoma
An E 18 tahun dibawa ke poli klinik mata RS Cerme, dengan keluhan nyeri mata, pusing. Pada pemeriksaan fisik ditemukan dimata kanannya, terdapat lesi yang menonjol berbentuk bulat, berwarna merah jambu. An E mempunyai tumor retina mata 6 bulan yang lal, tetapi pengobatan tidak berhasil, karena An E malas berobat.
Pengkajian
Keluhan utama : nyeri mata
Alas an masuk rumah sakit : nyeri mata dan matanya menonjol
Riwayat penyakit sekarang : mempunyai tumor retina mata 6 bulan yang lalu dan terdapat nyeri menonjol berbentuk bulat.
Riwayat penyakit dahulu : pernah mengalami tumor miopi tetapi pengobatan tidak berhasil.
Riwayat penyakit keluarga : keluarga pasien tidak mempunyai tumor pada mata.
Pemeriksaan fisik :
Mata : ada tonjolan bulat, berwarma merah jambu
Suhu : 370c
Repiras I : 15x/menit
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi : 80/menit
• Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan rasa nyaman(nyeri) berhubungan dengan suplai oksigen berkurang yang di tandai dengan penekanan pada pembuluh darah daerah mata(lesi menonjol),dan menyeringai.
• Tujuan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam menghilangkan nyeri,dan mengurangi penekanan pada mata
• KH :
- Mata normal
- Tidak ada tonjolan
- Tidak terasa nyeri
• Intervensi :
Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
R/ penjelasan dapat membuat klien mengerti tentang tindakan yang akan di lakukan
Kaji tingkat nyeri
R/ Tingkat nyeri berskala 1-10.
Posisikan klien senyaman mungkin.
R/ membuat nyeri yang dirasa tidak bertambah.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
R/ analgesik dapat menghilangkan nyeri.
• Implementasi : tanggal 02.04.2011 / 09.00 wib
Menjelaskan tidakan yang akan dilakukan
Respon :klien mengerti tentang penjelasan.
Mengkaji tingkat nyeri
Respon : klien menyebutkan 4-5
Memposisikan klien senyaman mungkin
Respon :mengikuti terapi
Melakukan advise dokter dalam pemberian terapi dan obat analgesik
Respon :klien mengikuti saran perawat dengan meminum obat.
• Evaluasi :
Tanggal/jam Evaluasi Ttd
05.04.2011/ 09.00 wib S : klien mengatakan bahwa nyeri berkurang.
O : skala nyeri 3-4
A : tujuan tercapai 45 %
P : intervensi dilanjutkan disertai pengangkatan tumor.
• Diagnosa keperawatan
2. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit yang di tandai dengan muka pucat dan tegang.
• Tujuan :
Setelah dilkukan tindakan keperawatan selama 20 menit dapat mengurangi bahkan hilang
Kecemasan bahkan hilang.
• KH :
Cemas hilang
• Intervensi :
Jelaskan tentang penyakit yang diderita.
R / retina blastoma merupakn tumor yang menyerang mata dan membuat klien betambah pengetahuannya.
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
R / penjelasan dapat membuat klien mengerti dan kooperatif.
Kaji tingkat cemas .
R / skala cemas berkisar 1-5
Ajarkan teknik distraksi
R / teknik ini dapat mengurangi rass kecemasan pada pasien.2
• Impelentasi : tanggal 02.04.2011/ 09.00 wib
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita
Respon : klien mulai mengerti dan jelas
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Respon : klien mngerti tentang penjelasan
Mengkaji tingkat kecemasan
Respon : klien menyebutkan berkisar 3-4
Mengajarkan teknik distraksi
Respon : klien mengikuti tindakan keperawatan
• Evaluasi
Tanggal/jam Evaluasi Ttd
02.04.2011 / 09.30 wib S : klien mengatakan setelah mengerti tentang penyakit yang diderita.
O : Raut muka lebih rilex
A : tujuan tercapai 95 %
P : ntervensi dihentikan
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN MIOPI
Pengertian
Mata dengan daya lensa positiv yang lebih kuat sehingga sinar yang sejajar atau datang dari tak terhingga atau di fokuskan di depan retina.( Kapita Selekta, 2001, hal.72 )
Penyebab
Sumbu mata(jarak kornea/retina) terlalu panjang, di namakan miopia sumbu. Daya bias kornea, lensa atau akuos humor terlalu kuat , di namakan miopia pembiasan.( Sidart Ilyas, 2002, hal.45 )
Gejala-gejala miopia
• Kabur bila melihat yang jauh
• Membaca atau melihat benda kecil harus dari jarak dekat
• Lekas lelah bila membaca (karena konvergensi yang tak sesuai dengan akomoda
• Sakit kepala
Penatalaksanaan
1)Penatalaksanaan Nonfarmakologi
Kacamata, kontak lensa, dan operasi refraksi adalah beberapa pilihan untuk mengobati gejala-gejala visual pada pada penderita myopia. Dalam ilmu keratotology kontak lensa yang digunakan adalah adalah kontak lensa yang keras atau kaku untuk pemerataan kornea yang berfungsi untuk mengurangi miopia.
Latihan pergerakan mata dan teknik relaksasi
Para pelaksana dan penganjur terapi alternatif ini sering merekomendasikan latihan pergerakan mata dan teknik relaksasi seperti cara menahan (pencegahan). Akan tetapi, kemanjuran dari latihan ini dibantah oleh para ahli pengetahuan dan para praktisi peduli mata. Pada tahun 2005, dilakukan peninjauan ilmiah pada beberapa subjek. Dari peninjauan tersebut disimpulkan bahwa tidak ada bukti-bukti (fakta) ilmiah yang menyatakan bahwa latihan pergerakan mata adalah pengobatan myopia yang efektif.
Terapi dengan menggunakan laser dengan bantuan keratomilesis (LASIK) atau operasi lasik mata, yang telah populer dan banyak digunakan para ahli bedah untuk mengobati miopia. Dalam prosedurnya dilakukan pergantian ukuran kornea mata dan dirubahnya tingkat miopia dengan menggunakan sebuah laser. Selain lasik digunakan juga terapi lain yaitu Photorefractive Keratotomy (PRK) untuk jangka pendek, tetapi ini menggunakan konsep yang sama yaitu dengan pergantian kembali kornea mata tetapi menggunakan prosedur yang berbeda. Selain itu ada juga pengobatan yang dilakukan tanpa operasi yaitu orthokeratologi dan pemotongan jaringan kornea mata. Orang-orang dengan miopia rendah akan lebih baik bila menggunakan teknik ini. Orthokeratologi menggunakan kontak lensa secara berangsur-angsur dan pergantian sementara lekukan kornea. Pemotongan jaringan kornea mata menggunakan bahan-bahan plastik yang ditanamkan ke dalam kornea mata untuk mengganti kornea yang rusak( Lee dan Bailey, www.allaboutvision.com/conditions/myopia.Htm,2006).
2)Penatalaksanaan Farmakologi
Obat yang digunakan untuk penderita miopia adalah obat tetes mata untuk mensterilisasi kotoran yang masuk ke dalam mata. Obat-obat tradisionalpun banyak digunakan ada penderita
myopia (www.allaboutvision.com/conditions/myopia.Htm,2006).
Scenario myopia
Seorang anak perempuan 9 tahun diantara ibunya ke poliklunik mata dengan kesulitan membaca tulisan di papan tulis. Kakak dan ibunya memakai kacamata.
Pengkajian
Keluhan utama : klien mengatakan sulit membaca pada jarak jauh
Alasan masuk rumah sakit : klien kesulitan membaca tulisan di papan tulis
Riwayat penyakit sekarang : sejak 2 bulan klien merasa selalu pusing dan mata mudah lelah jika digunakan membaca,klien kesulitan membaca tulisan di papan tulis, klien langsung dibawa ke RS pada tanggal 02 april 2011 jam 09.00
Riwayat penyakit dahulu: sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
Riwayat penyakit keluarga: kakak dan ibu klien memakai kaca mata
Pemeriksaan fisik:
Mata : pada bola mata tampak agak menonjol
Suhu : 360c
Respirasi : 16/menit
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi : 80/menit
Patofisiolog
DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi mengenai penyakit yang diderita yang ditandai dengan ibu klien mengatakan tidak mengerti dengan penyakit yang di derita anaknya dan ibu klien selalu bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyakit anaknya dan ekspresi wajah ibu klien tampak gelisah.
2. Gangguan rasa nyaman(nyeri) berhubungan dengan kurangnya suplai O2 ke otak yang di tandai dengan pusing dan mata mudah lelah
INTERVENSI
No TGL TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 02/04/11 Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x60menit diharapkan tingkat kecemasan ibu menurun dari skala 6 menjadi 2 dengan kriteria hasil:
• Ekspresi wajah ibu klien tidak tampak gelisah
• Ibu klien mengerti mengenai penyakit miopi • Beri penjelasan kepadaklien dan keluaraga nmengenai tindakan yang akan diberikan
• Kaji tingkat kecemasan ibu klien
• Beri penjelasan tentang penyakit miopi kepada ibu klien • Klien dan keluarga mengerti atas penjelasan yang di derikan
• Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu klien
• Agar ibu klien mengerti mengenai penyakit miopi
2 02/04/11 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam di harapkan klien pusing berkurang,mata tidak mudah lelah
KH :
Pusing hilang
Mata tidak lelah • Beri penjelasan mengenai tindakan yang akan di berikan
• Mengatur posisi klie senyaman mungkin
• Kaji tingkat skala nyeri klien
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgesik • Klien mengerti atas tindakan yang akan di berikan
• Posisi yang nyaman dapat mengurangi rasa nyeri
• Untuk Mengetahui tingkat skala nyeri
• Analgesik dapat mengurangi nyeri
IMPLEMENTASI
NO TGL IMPLEMENTASI RESPON
1 02/04/11
09:00 WIB • Menjelaskan kepada klien dan keluarga mengenai tindakan yang dilakukan
• Mengkaji tingkat kecemasan ibu klien
• Memberikan penjelasan tentang penyakit miopi • Ibu menerima dan mengerti penjelasan yang diberikan
• Bersedia dikaji tingkat kecemasanya
• Menerima dan mengerti penjelasan yang diberikan
2. 02/04/11
10:00 • Menjelaskan tindakan keperawatan yang diberikan
• Memposisikan klien senyaman mungkin
• Mengkaji tingkat nyeri
• Memberikan terapi berupa obat analgesic • Klien mengert
• Klien menerima tindakan yang di brikan
• Menyebutkan nyeri dengan skala 4-5
• Klien mengikuti saran untuk minum obat
EVALUASI
NO TGL EVALUASI
1 O2/04/11
10:00 WIB
S:ibu klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakit miopi
O:ibu klien dapat menjelaskan kembali mengenai penyakit miopi dan ekspresi wajah tampak rileX
A:Tujuan tercapai
P:Intervensi dihentikan pada intervens no. 1,2,3
2. 04/04/11
10:00 S:Klien mengatakan sudah tidak terasa pusing dan tidak nyeri
O:skala nyeri 1-0
A:Tujuan Tercapai
P:intervensi dihentikan pada intervens no. 1,2,3,4
Rabu, 20 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar